Soul

Memulai Sebuah Cerita

Posted on Updated on

Assalamu’alaikum

Halo apa kabarnya temans? Lumayan lama gak nongol disini, serasa ada yang kurang. Ada yang hilang. Ada yang kangen gak yah?? 😆

Sebelumya ane ucapin met tahun baru hijriyah 1430 H dan 2009 M. Semoga di tahun yang baru ini, ada sesuatu yang baru juga. Paling nggak ada perubahan ke arah yang lebih baik daripada taon kemarin.

Nah setelah kata-kata sambutan gak penting diatas, ane juga mo ngucapin thanks a lot buat sobat-sobat yang dah mampir, walaupun yang punya blog cuek bebek. Tapi, pastinya ada rasa beribu maaf dan terima kasih dari hati terdalam ini. Yang mana sulit sekali tuk diungkapkan.

And anyway, lama-lama kok aku makin bingung dengan postingan pertama di awal tahun ini :mrgreen: . Soale gaya bahasane jujur agak gimanaaa gitu. Tapi intinya just say hello aja deh… And mari kita ngeblog lagi.. Gitu deh!!

Sebenarnya banyak cerita yang terjadi di penghujung tahun kemarin. Namun mungkin tak bisa lagi diceritakan, soale memoriku dah overl load. Tak mampu lagi menghafal detail cerita yang terangkai. Dari cerita gak penting sampe cerita yang teramat penting dalam hidup. Jadi biar saja cerita-cerita itu tersimpan hanya di benak. Tak usah lagi tertuang disini. Sekarang kita sambut cerita-cerita baru selanjutnya yang mungkin lebih memberi warna dalam setiap detak jam di sebuah menara. ok guys!!?? Ok coy??!

Wassalam

Salam manis dari yang agak2 manis gimanaaa gitu!

Cinta Jangan Menangis dan Harus Menangis

Posted on

Bila cinta tlah luruh di jiwa, tlah tiba saat tuk beranjak. Waktu itu hari masih pagi. Burung hantu masih menyalakan sinar matanya. Dan sepasang mata yang lain masih juga menyalakan sinarnya dari semalam. Belum puas rasanya tuk meredup.

Angan sepertinya menembus sebuah batasan yang tak pasti. Alur dalam benak pun semakin membelit. Sekian detik berlalu tanpa ada apa-apa. Kosong dan tiada warna. Jiwa dalam cinta. Cinta dalam jiwa. Tak ada bedanya. Semuanya bermuara didalam hati.

Cinta untuk menangis. Menangis untuk cinta. Hanya hati yang berhak tahu.

Mengasah Cinta

Posted on Updated on

Guys… sering denger istilah “belajar mencinta” kan? Hmmm Sepertinya ada yang aneh dengan istilah yang satu itu. Emang ada sekolahnya? Seenggaknya kursus atau lembaga resmi yang menyelenggarakan mata kuliah belajar resmi yah? 😆 *pikiran yang aneh*. Bagi yang lama tak pernah memiliki dan merasakan arti cinta sesungguhnya -tak hanya dengan pasangan atau lawan jenis-, mungkin kadang harus berhadapan dengan yang namanya “belajar mencinta”.

Tapi hal itu emang beda ama “belajar jalan” atau “belajar nyetir mobil” atau “belajar matematika” misalnya. Diketiga hal tadi, mungkin kita akan dipaksa atau harus menuruti rule yang ada. Umpanya belajar jalan, ya memang rulenya kita harus jalan, belajar ngomong, kudunya kita harus ngomong terus. Belajar mobil, yah harusnya sih kita pegang setir mobil, jangan sampe pegang setir pesawat. Nah kalo belajar mencinta, rulenya gimana yah? Kaidah-kaidah cinta itu yang gimana? Apa harus mencinta terus sampe mabok? :mrgreen:

Mungkin kalo belajar sesuatu yang berhubungan dengan perasaan gak bisa disamain kali yah ama belajar yang sifatnya phisikis. Misalnya belajar sabar, atau belajar ikhlas. Rulenya banyak banget dan bercabang-cabang. Kalau kita bisa nguasai ilmu sabar, maka ilmu-ilmu yang lain biasanya ngikut. Begitupun dengan belajar mencinta. Mungkin… mungkin neh ya, dengan belajar mencinta, kita akan menemukan hal2 lain di luar perkiraan dan pikiran kita. Ketenangan hidup misalnya. Who knows!!?

Atau bisa jadi, hal hal yang sifatnya perasaan adalah sebuah naluri. Naluri sebagai manusia. Sebenarnya dalam diri manusia sudah ada sifat sabar, ikhlas atau cinta. Tergantung gimana pandai2nya kita aja yang mengasahnya. Jadi sah nggak kalo isitilah belajar mencinta diganti dengan mengasah cinta? (Kayak golok aje 😆 dan sebuah ide yang aneh! ) Gimana caranya biar makin tajam dan menyayat. Yah kayak mengasah kecerdasan, atau mengasah imaginasi. Tapi sadis gak kalo mengasah cinta karena keterpaksaan?? Dipaksa keadaan?? Dipaksa sesuatu??

Sebagai bahan renungan, kadang keterpaksaan tak selamanya berkonotasi jelek…..

Salam manis

*Postingan membingungkan*

Seberapa Perih

Posted on Updated on

Bissmillaahirrahmaanirrahiim

Gimana rasanya jadi orang tua? Orang tua dalam keadaan sakit aja masih memikirkan nasib anak. Terus gimana rasanya jadi seorang anak? Apa juga begitu? Masih memikirkan orang tua dengan sepenuh hati?

Sekarang lagi denger kabar beberapa teman yang lagi dapat musibah. Dari anaknya yang sejak lahir hingga beberapa bulan tinggal di RS karena mengidap suatu penyakit hingga harus mengalami operasi, sampai seorang temen yang istrinya harus menjalani operasi juga. *Semoga segalanya mendapat yang terbaik*

Manusia ternyata tak lepas dari fase cobaan yang “dahsyat”. Tergantung kitanya tetap dalam jalan yang lurus, atau malah berpaling dan menghindar. Kalaupun tak kuat, mungkin obatnya kita harus selalu ingat tujuan hidup ini. Kenapa Allah SWT. menciptakan kita? Untuk apa? Apa untuk main-main? Kemana tujuan akhir perjalan hidup?

Wajar kalo tak semua manusia bisa memiliki kesabaran dan keikhlasan dengan sebenar-benarnya. Kadarnya mungkin berbeda-beda. Namun apa tak bisa ilmu sabar dan ikhlas dipelajari dan dimiliki? Apa kita tak pantas?

Sesuatu yang terbersit dalam benak, ada beberapa pertanyaan yang mungkin teman2 bisa juga menjawab. Seberapa atau apa yang harus dilakukan, marah, kecewa, perih, balas dendam, tidak terima, minta keadilan dengan membabi buta, senang, tenang2 saja, pura2 santai, diam saja, ikhlas atau bersyukur dll. dan kalaupun protes, kepada siapa kita harus protes, pada diri sendiri, pada orang yang bersangkutan atau pada Sang Pemilik Hidup, bila hal-hal seperti dibawah ini menghinggapi kita (kejadian ini hanya seumpama saja):

  • Motor/kendaraan kita terserempet gak sengaja.
  • Kehilangan duit 100.000
  • Kehilangan orang tersayang
  • Kehilangan cinta
  • Handphone dirusak temen / hilang
  • kehilangan waktu-waktu beribadah
  • Kehilangan rasa malu
  • Tidak mendapat pujian dari orang lain
  • Data kerjaan hilang
  • Orang lain kelihatan “bahagia”, sedang kita kelihatan gak “bahagia”.
  • Orang-orang korup
  • Pemerintahan gak seusai kemauan kita
  • dll… etc.

What we gonna do??…

Semoga semua orang-orang yang kita cinta selalu dalam naungan Ilahi. Semoga hati yang perih selalu diberi ketabahan dan keindahan. Semoga mendapat manfaat dan barakah dari segala jalan yang sulit. Semoga digolongkan menjadi orang2 yang sabar dan ikhlas.

Salam

————————-

PS titipan dari seorang temen: Jual Cepat, BU, Rumah Taman Aloha Blok A2/8 Sidoarjo, Lt/Lb.42/84, SHM, 1300Watt, Pagar+Taman, Telepon, PDAM, Bonus : AC Split, 150jt nego. Hubungi Rio. 031-70603102.

Mimpi di Malam Musim Panas

Posted on

Beberapa hari kemarin lagi boring. Jadi untuk merefresh ulang kejenuhan, tak sempetin nonton 2 film korea lawas yang cakep cakep critanya.

My Girl and I

When Romance Meets Destiny

Nontonnya malem hari, hampir-hampir midnite. Ditemani kopi susu, kripik kentang, kacang dan aksesoris lainnya. Dan tentu saja tak ketinggalan, ditemani bantal yang terlentang pasrah di atas bahu “a.k.a” tidur2an.

Nah dari kedua film ini, film yang berjudul My Girl and I yang paling paling aku suka. I really really really like it. Mengingatkanku pada film Korea lainnya, Reason-Autumn in My Heart. Pemerannya ceweknya pun sama, Song Hye Gyo yang imut abis. Sedangkan pemeran cowok  yaitu si Prince’s First Love – Cha Tae Hyun.

Seperti biasa, ceritanya adalah cerita Korea yang selalu mengenaskan dan sarat dengan kata-kata cinta penuh makna.

Apakah angin dingin menghapus cintamu?
Semuanya sama seperti dulu
Tak ada alasan untuk berubah
Tapi yang membuatku merindukanmu
Yaitu mimpi di malam musim panas

Till The End of Time

Posted on

Dari artikel sebelumnya, masalah kasih sayang sepanjang apa, atau selama apa, ada satu lagu manis, yang mungkin menjadi salah satu jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang ada.

Lagu ini diadopsi dari lagunya Nineball berjudul Hingga Akhir Waktu. Dan dinyayikan ulang oleh C. Bautista. You should check it out!!!!

Till The End Of Time

Kalo mo convert, langsung aja ke mediaconverter.org.

Kasih Sayang

Posted on Updated on

Beberapa hari yang lalu liat acara di JTV semacam talkwshow yang membahas masalah keluarga dengan tema “Kasih Istri sepanjang masa, kasih suami sepanjang jalan”. Itu kalo gak salah kutip ya 😆 . Itu masa apa? Jalan apa? Masa ama jalan kalo ditelusuri panjang mana? Ato lama mana? Jadi inget peribahasa “kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”. Kalo gini, bisa timbul bermacem-macem peribahasa lagi dong. Malahan bisa timbul macem2 pertanyaan.

  • kasih ibu sepanjang masa, kasih ayah sepanjang jalan
  • kasih teman sepanjang tali, kasih sahabat sepanjang waktu
  • kasih yayang sepanjang asa, kasih selingkuhan sepanjang ….
  • kasih adik sepanjang…, kasih kakak sepanjang….
  • kasih tetangga sepanjang…. , kasih kenalan sepanjang….
  • kasih guru sepanjang… , kasih murid sepanjang …
  • kasih bos sepanjang…, kasih karyawan sepanjang…

dll .. etc..

Yang bener yang mana tuh?? Ah kalo dipikirin terus makin pusing. Yang penting dirasakan ajah kasih sayang itu. Beruntung dan bersyukurlah masih ada orang yang menyayangi dan saling menyayangi. Terutama orang-orang terdekat. Lillahi ta’ala.