Diantara Hati dan Otak
Dalam satu masa terkadang banyak sekali berkecamuk dalam pikiran ini. Berganti-berganti saling mengisi, keluar masuk dalam rongga-rongga otak yang kadang tak terbayangkan sebelumnya. So, otak gue ternyata isinya macem2. Tiap hari, mungkin tiap waktu selalu terbersit kata2….
- Dia
- Keluarga
- Harta
- Wanita
- Kematian
- ……
Entahlah, yang mana yang paling banyak menggerus otak ini.
Harta, tiap hari bergelimang cari harta demi sesuatu.
Wanita… Wanita yang mana? Siapa? Dimana? Dijalan? Entahlah. (selaluu aja wanita *mengeluh* π — ampunilah dosaku ya Allah).
Kematian… Ternyata memang kematianlah yang paling dekat dengan kita. Selalu mengikuti kemana kita pergi dan berada. Tak pernah disangka-sangka kapan akan menghampiri. Udah tau gitu, kadang masih sempet atau emang sengaja bikin dosa. Mungkin bisa dibayangkan, disuatu saat kita bersendau gurau, tertawa dalam canda di kehangatan mentari, atau menikmati hidangan dengan aroma yang bikin terlena, namun tiba-tiba tak lama kemudian semua itu lenyap. Tak ada lagi tawa yang menemani, tak ada lagi hidangan dengan minuman yang menyegarkan. Tak ada lagi langit yang biru. Tak ada lagi angin yang menerpa wajah. Tak ada lagi orang tersayang yang memanggil dalam senyum. Tak ada lagi…. Yang ada mungkin dan mungkin hanya kesendirian dalam kegelapan dan kesempitan. Dan tak tau apa yang akan terjadi. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari kegelapan dan kesempitan itu. Mudah-mudahan belum terlambat untuk memperbaiki.
Kemarin tanggal 10 yah. Bertepatan dengan lewatnya 10 Ramadhan yang awal. Mudah-mudahan kita disampaikan hingga akhir perjuangan nanti dengan mendapat kemenangan yang hakiki.
Allahummahauwin ‘alaina fii syakharatil mautz, wannajaata minannaar, wal’afwa ‘indzalhisab.
Asyahadu’allaailaahaillallah astaghfirullah nas’aluka ridloka waljannah wana’uduzubika minsyakhotikawannar.
oh iya ada sesuatu, mudah2an ada manfaat:
Dari sebuah email…
SINAR CAHAYA AYAT KURSI
Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:
1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.
3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang,tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.
4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yg bersyukur,setiap perbuatan orang yg benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan padanya rahmat.
5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya – mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.
7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.
Dari Abdullah bin ‘Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda, “Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat…”
Wassalam,
“Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia Mu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat Mu”
Subhanallah…
Tujuh kalimat Sabda Rasulullah S.A.W “Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buih laut”
1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astagfirullah jika lidah tersilap perkataan yang tidak patut
4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap La haula wala kuwwata illa billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi, mudah- mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah- mudahan selalu, walau sambil lalu mudah- mudahan jadi bisa, karena sudah biasa!
Wallahua’alam bisshawab.
11 September 2008 pukul 1:48 pm
dia ituh siapa?
berfikirlah sebelum mengeluh,pernah dapet email ituhkan? bagus ju9a,tp manusiawi kok mengeluh asal jangan keterusan ajah hehe
satu satunya yang pasti didunia ini kematian ituh sendiri ya dam?
barang siapa kehilangan uang silahkan lapor keadam untuk minta gantinya hehehe…..kiding bro..:)
makasih postin9annya..copast yakh..? wat contekan neh:lol:
11 September 2008 pukul 2:03 pm
“antara hati dan otak”???

nyambung yah??
dan bukannya nge-blog sama juga dg ngeluh (tapi diperhalus??)
Gpp lah manusiawi ituh..
11 September 2008 pukul 7:43 pm
waduh makasih ilmunya tentang ayat kursi bos
12 September 2008 pukul 12:41 am
kemarin nonton PPT trus ada petuah kematian.
jadi penge… eh ingat mati deh. hik…hik…
12 September 2008 pukul 9:11 am
Subhanallah…. sangat mencerahkan… TFS π
12 September 2008 pukul 1:10 pm
Intinya sih kita harus lebih banyak bersyukur dan stop complaining, betul π
12 September 2008 pukul 3:08 pm
hei..hei..terimakasih ya tulisannya sungguh membuat mulut ini tergerak melafalkan ayat itu..
12 September 2008 pukul 4:54 pm
Itu urutan yang sering dipikirin berdasarkan prioritas ga?? Salut de kalo iya… because most men think about (1)woman and (2) sex… hehe…
13 September 2008 pukul 2:18 pm
wah ini sih harus di kopi…
minta ya
π
13 September 2008 pukul 2:19 pm
dan mati
13 September 2008 pukul 4:25 pm
mikirin mati itu musti
namanya hidup hanyalah perjalanan menuju ke sana.
tapi jangan mikir mati karena depresi.
itu beda.
mikir wanita itu lumrah.
namanya lelaki tentu suka kepada wanita.
tapi jangan mikirin wanita sampe batal puasa.
itu beda.
mikir harta itu biasa.
namanya hidup di dunia perlu harta.
tapi harta hanya sekadar kendaraan, bukan tujuan hidup.
itu beda.
14 September 2008 pukul 11:56 am
Renungan yg benar2 dalam dan mengena. Semoga kita selalu terjaga dalam kebaikan. Bisa mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat yg kita cari2 selama ini. Amin….
Btw, tumben bikin postingan serius kayak gini.
Wekekekeke…
14 September 2008 pukul 12:06 pm
Terimakasih buat renungannya yah…. π
Hati dan Otak kita memang perlu masukan seperti ini….
9 November 2008 pukul 1:14 am
terima kasih… ya begitulah hidup ,kita harus benar2 eling besok bakalan mati ya kan..trim sekali lagi]
15 Juli 2010 pukul 3:34 pm
Soal pikiran dan hati/ otak dan hati emang sebaiknya berhubungan, akan tetapi begitu sulitnya dzikir masuk sampai ke hati, biasanya hanya di mulut aja, atau meningkatnya lagi sampai ke otak, tapi kalo sampai ke hati spertinya kok susah banget ya…
15 Juli 2010 pukul 6:06 pm
@masmuh
setubuh boss